“Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
- Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
- Tidak berma’afan terlebih dahulu antara suami istri;
- Tidak berma’afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.“
Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali.
Dapat kita bayangkan, yang berdo’a adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jum’at.
Karenanya melalui pesan ini saya memohon maaf jika slama ini saya memiliki kesalahan, baik yang tidak di sengaja maupun yang di sengaja, semoga kita dapat menjalani semuanya dengan khusyuk,
amien.
Sepurane yo rek,….. sorry sing akeh
Iklan
haditsnya shahih ga mas?
kalau dhoif kan kasihan yang belum tahu..
yang ini yang tidak dhoif:
Dari Abu Hurairah ra. berkata :-
“Sesungguhnya Nabi s.a.w. telah naik ke mimbar dan berkata : Amin, Amin, Amin. Seorang bertanya kepada Baginda : Ya Rasulullah, Apa yang engkau lakukan ini? Baginda menjawab : Telah berkata Jibril kepadaku : Hambanya yang sombong, sempat bersama ibu-bapanya atau salah seorang darinya, tidak akan masuk syurga (kerana kesombongan terhadap mereka), Aku berkata : Amin, kemudian berkata malaikat: hambanya yang sombong apabila masuk Ramadhan tidak akan diampun dosanya (oleh Allah), Maka Aku berkata : Amin. Kemudian malaikat berkata : Seseorang yang sombong dimana nama engkau (Nabi s.a.w.) disebut kepadanya akan tetapi dia tidak berselawat kepada engkau, maka aku berkata : Amin.” [Hadith Riwayat al-Bukhari didalam Adabul Mufrad. Syiekh al-Albani menilai hadith ini sebagai Hasan Sahih (Sahih Adabul Mufrad LiImam Bukhari, #503/646)].
Malaikat jibril Menjelang Ramadhan “Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang
tuanya (jika masih ada);
* Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.” Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak3 kali.
Penilaian:
Assalamualaikum wbt. Benarkah wujud kisah doa malaikat Jibril ini? Dari manakah sumbernya.
Aku pernah mendengar satu hadith yang masyhur yang lebih kurang sama akan tetapi sebenarnya berbeza.
Daripada Jabir bin Abdullah radhiallahu’anhuma:
أن النبي صلى الله عليه وسلم رَقَى المِنبر فَلما رَقَى الدَّرجة الأُولى قال : ( آمِين ) ثُم رَقى الثَانية فَقال : ( آمِينَ ) ثُم رَقى الثَالثة فَقال : ( آمِينَ ) فقالوا : يا رسول الله سَمعنَاك تَقولُ : ( آمينَ ) ثَلاث مَرات ؟ قال : ( لَما رَقيتُ الدَّرجةَ الأُولى جَاءِني جِبريلُ صلى الله عليه وسلم فَقال : شَقي عَبدٌ أَدركَ رمضانَ فانسَلخَ مِنهُ ولَم يُغفَر لَه فَقلتُ : آمِينَ ، ثُم قَال شَقي عَبدٌ أَدرك والدَيهِ أَو أَحدَهُما فَلم يُدخِلاهُ الجنَّةَ . فَقلتُ : آمينَ . ثُم قَال شَقي عَبدٌ ذُكرتَ عِندهُ ولَم يُصلِ عَليك . فَقلتُ : آمينَ )
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam naik ke atas mimbar kemudian berkata, “Amin, amin, amin”.
Para sahabat bertanya.”Kenapa engkau berkata amin, amin, amin, wahai Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata : ‘Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!’, maka aku berkata : ‘Amin’.
Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi itu tidak memasukkan dia ke syurga dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin’ “.
Kemudian Jibril berkata lagi.’Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin’.” (Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhari di dalam Adab al-Mufrad dan dinilai Sahih Lighairihi oleh al-Albani di dalam Sahih Adab al-Mufrad – no: 644).
Lepas baca hadith Jabir ra, aku rasa tak sama isi kandungannya dengan apa yang disebarkan. Kalau sesiapa tahu asal usul yang disebarkan itu. Silalah beritahu. Jika kita tak tahu, janganlah kita sebar. Ingatlah amaran Rasulullah SAW:
كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع
Cukup bagi seseorang itu sebagai pendusta dengan menceritakan apa sahaja yang dia dengar. (Sahih Muslim – hadis no: 5)
من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار
Barang siapa yang berdusta atasku (yakni atas namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya (yakni tempat tinggalnya) di neraka. (Sahih Muslim – no: 3).
Jadi! Hentikan tabiat suka forward ini tanpa tahu asal usul berita walaupun niat kita baik.
Wallahu’alam.
“Terimakasih atas informasinya”.
Thanks atas informasinya
Thanks atas infonya…
Tapi rasanya tak salah jika kita menyeru masyarakat bermaaf-maafan.